TUNAS-TUNAS
BANGSA MULAI LUNTUR
Gaya tren hidup masa
kini memang terkesan megah dan mewah, apa lagi daerah perkotaan yang selalu
tidak mau kalah dengan teman se-bayanya, terlebih dalam masalah penampilan,
pacar, dan pergaulan. Istilah nama sebutanya adalang “Gengsi”, gengsi selalu di
nomor satukan demi memperlihatkan kepada dunia bahwa; aku ini keren, maco,
gaul. yang jelas ini menjadi kebiasaan anak muda masa kini. Lalu, mereka
memakai uang siapakah untuk mencukupi gayanya tren tersebut,? hasil mencurikah,
meminta dengan paksa, atau jangan-jangan hasil membohongi orang tuanya dengan
biaya SPP dinaikkan sendiri, atau memakai alasan lain demi mendapatkan uang
tersebut.
Apakah mereka belum
memahmi makna hidup yang sesungguhnya, atau bahkan mereka sudah memahaminya,
akan tetapi karna disebapkan gengsi
mereka menutup hati, seolah-olah tidak mengerti sama sekali, dan sudah tidak mau mengerti…??? Padahal, pemuda yang
seharusnya menjadi penggerak Bangsa, penggerak perubahan untuk mencapai titik
kemakmuran, keadilan, dan kesejahteraan bersama.
Lantas, ilmu seperti
apakah yang selama ini ia dapat dari bangku sekolah…? Atau mereka tidak pernah
masuk sekolah, setiap hari selalu mengadakan mbolos bersama-sama sambil membawa
kekasih hatinya kemanapun ia pergi…? Kalau sudah begini siapa yang bertanggung
jawab…? Apakah karna guru yang kurang memperhatikan keinginanya si murid
tersebut, atau bahkan orang tualah yang kurang dalam menasehati, dan tidak ada
pantauan dari jarak dekat maupun jauh, atau kita yang salah karna tidak bisa
merubah cara berfikirnya…??? Hemmmm….!!!
Perbedaan manakah
antara zaman dahulu dengan zaman sekarang ini,..? zaman yang semakin tidak
jelas, ketua hukum melanggar hukumnya sendiri, antar sesama saling bertarung,
korupsi-korupsi meraja lela, penyelundupan obat terlarang bisa masuk ke negara
yang disitu negara mengharamkan obat-obatan tersebut. Dulu, bungkarno hanya
membutuhkan 10 (sepuluh) pemuda untuk menggoncangkan dunia se-isinya, dan kita
yang sudah mempunyai lebih dari 10 bahkan lebih banyak pemuda-pemuda, pemuda
pejuang di masa akan datang, pemuda penerus bangsa. tetapi, pada zaman ini
pemuda pejuang kian luntur, entah kemana perginya. Lalu, upaya yang bagaimana
untuk mencetak, memelihara pemuda penerus bangsa ini,..? dulu, Indonesia diperjuangkan
sampai berdarah-darah bahkan nyawapun menjadi taruhanya, kita sebagai pewaris
kemerdekaan seharusnya bisa merawat kembali, yang jelas jangan sampai luntur
penerus-penerus bangsa kedepan.
Kalau sudah begini
siapakah penerus-penerus tunas bangsa kedepanya, atau sudah berhenti sampai
disini…? “oh god”. Ini penyebapnya apa, apakah karna mengonsumsi obat-obat terlarang,
seperti halnya narkoba, dan narkotika, apa karna pengaruh lingkungan sekitarnya,
atau mungkin karna sering nonton film-film di TV, film yang tidak ada artinya,
justru memberikan dampak negatif sehingga ia terpengaruh film tersebut, lalu di
praktekan dalam kehidupan sehari-harinya…!!! Dalam keadaan seperti ini apakah
orang tuanya sudah mengetahui tingkah laku putra dan putrinya yang sudah
kelewatan, atau bahkan sudah takut pada putra dan putrinya itu, karna sudah
berani melawan sikap orang tuanya yang melarang ia bertindak, mungkin juga
orang tuanya sudah menyerahkan guru-guru di kelas, .. hemmmm, zaman semakin
aneh dan membingungkan “gila”.
