Monday, December 29, 2014


UNGGRES GELAR SEMINAR MUSIKAL HARI ANTI KORUPSI
Acara diskusi musikal yang di gelar di gedung pramuka, jln. Dr. Wahidin Sudirohusodo, Kabupaten Gresik benar-benar perlu di apresiasi.  Yayak yang sebagai ketua panitia acara diskusi tersebut mengatakan “acara ini digelar di Gresik karena, Gresik angka kasus korupsi masih banyak, tentunya akan merugikan Negara, masyarakat, Bahkan yang melakukan korupsi tersebut mayoritas orang-orang yang berpendidikan, Pejabat, orang terhormat, Untuk itu saya menggelar acara ini dengan tujuan untuk meminimalisir angka korupsi di Gresik khususnya, dan untuk seluruh Indosia pada umumnya ”. 29, 12, 14.
Dadang Trisasongko sebagai nara sumber menyatakan “kasus korupsi di Indonesia dipelopori oleh 3 (tiga) orang yaitu, Oknum, Pejabat, dan Guru”. Sudah berapa ratusan juta bahkan miliaran yang sudah diselewengkan oleh para pemangku kebijakan, sudah berapa ratusan juta yang sudah diselewengkan oleh guru, itu disebapkan karena jabatan tidak dijadikan sebagai nilai untuk mengabdi kepada Bangsa, melainkan dijadikanya sebagai sasaran empuk untuk melakukan korupsi dan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Untuk itu mari kita mencegah bersama-sama untuk menghapus korupsi yang ada diluar lingkup kita dengan melakukan pengawalan, melakukan penyidikan terhadap orang-orang yang kita curigai.
Acara berlangsung pada jam 1-30.00 yang dihadiri kurang lebih 200 peserta dari berbagai kampus antara lain, kampus STAI Daruttaqwa, STAI Al-Azar, STAI Qomarudin, Unggres, STIT Raden Santri, UNMUH Gresik, dan UNISLA Lamongan. (syafik)

Thursday, December 11, 2014



PERINGATAN HARI KORUPSI SE DUNIA
 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII Gresik ikut andil dalam memperingati hari anti korupsi se Dunia dengan tujuan supaya indikasi-indikasi korupsi khususnya di Wilayah Kabupaten Gresik dan di Indonesia pada umumnya bisa berkurang. 11/12.
Aksi yang digelar di gedung kejaksaan Kabupaten Gresik pukul 12.00 WIB, yang mana kejaksaan sebagai acuan msyarakat atau sebagai kiblatnya masyarakat untuk menjalankan tugas yang semestinya yaitu, mengawal penuh isu-isu yang ada di Kabupaten Gresik, dan menindak tegas terkait kasus korupsi yang itu merugikan masyarakat Gresik.
PC PMII Gresik memberikan dua ekor tikus dalam sangkar di Kejaksaan sebagai simbolis agar para koruptor-koruptor yang ada di Gresik segera tertangkap. Kasi Intel Kejaksaan Bapak Sigit saat menemui para aktivis “kejaksaan sangat mengapresiasi kepada aktivis PMII karena sudah di ingatkan kembali dan mau bekerja sama untuk mengawal isu-isu korupsi yang ada di Gresik, bahkah kejaksaan sangat terbuka lebar menerima aduan masyarkat, kerjasamanya masyarkat sangat kami butuhkan”.
Mahasiswa menuntut kepada kejaksaan untuk menindak tegas terkait isu-isu yang ada di Kabupaten Gresik karna Gresik yang tergolong kota Industrialisasi dan pembangunan mega proyek terbesar di Jawa Timur yang itu menghabiskan dana APBD yang begitu besar seperti halnya, pembangunan Stadion Gunung Lengis Yang memakan anggaran 230 M (miliar) tetapi, pada hari ini proyek tersebut belum kunjung selesai padahal dana sudah di alirkan untuk pembangunan Stadion tersebut.
Mahasiswa juga mengusut terkait transparansi anggaran dana yang sudah dibelanjakan untuk kebutuhan mega proyek tersebut karena, pada hari ini belum ada laporan yang jelas dan belum di sosialisasikan kepada masyarakat.
Asroul Faizin Sebagai Ketua Umum PC PMII Gresik menegaskan kepada Kejaksaan dan Pemerintah  supaya dipertegas kembali untuk mengawal pembangunan-pembangunan yang ada di Kabupaten Gresik yang itu memakan anggaran begitu besar alangkah baiknya dana tersebut dialokasikan kepada masyarakat kelas menengah kebawah supaya Gresik terkesan masyarakat sejahtera bukan terkesan Gresik megah.
Disambung M. Syafi’i sebagai korlap aksi “masyarakat Gresik yang seharusnya merasakan hidup sejahtera, hidup mapan, mapan sandang dang pangan. Karena, dana APBD di kabupaten Gresik semakin meningkat yaitu kurang lebih 3,5 T(triliun) seharusnya sudah bisa mengkafer semua masyarakat yang kurang mampu. (Syafik)