PERINGATAN HARI
KORUPSI SE DUNIA
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII Gresik
ikut andil dalam memperingati hari anti korupsi se Dunia dengan tujuan supaya
indikasi-indikasi korupsi khususnya di Wilayah Kabupaten Gresik dan di Indonesia
pada umumnya bisa berkurang. 11/12.
Aksi
yang digelar di gedung kejaksaan Kabupaten Gresik pukul 12.00 WIB, yang mana
kejaksaan sebagai acuan msyarakat atau sebagai kiblatnya masyarakat untuk
menjalankan tugas yang semestinya yaitu, mengawal penuh isu-isu yang ada di Kabupaten
Gresik, dan menindak tegas terkait kasus korupsi yang itu merugikan masyarakat Gresik.
PC
PMII Gresik memberikan dua ekor tikus dalam sangkar di Kejaksaan sebagai
simbolis agar para koruptor-koruptor yang ada di Gresik segera tertangkap. Kasi
Intel Kejaksaan Bapak Sigit saat menemui para aktivis “kejaksaan sangat
mengapresiasi kepada aktivis PMII karena sudah di ingatkan kembali dan mau
bekerja sama untuk mengawal isu-isu korupsi yang ada di Gresik, bahkah
kejaksaan sangat terbuka lebar menerima aduan masyarkat, kerjasamanya masyarkat
sangat kami butuhkan”.
Mahasiswa
menuntut kepada kejaksaan untuk menindak tegas terkait isu-isu yang ada di Kabupaten
Gresik karna Gresik yang tergolong kota Industrialisasi dan pembangunan mega
proyek terbesar di Jawa Timur yang itu menghabiskan dana APBD yang begitu besar
seperti halnya, pembangunan Stadion Gunung Lengis Yang memakan anggaran 230 M (miliar)
tetapi, pada hari ini proyek tersebut belum kunjung selesai padahal dana sudah
di alirkan untuk pembangunan Stadion tersebut.
Mahasiswa
juga mengusut terkait transparansi anggaran dana yang sudah dibelanjakan untuk
kebutuhan mega proyek tersebut karena, pada hari ini belum ada laporan yang jelas
dan belum di sosialisasikan kepada masyarakat.
Asroul
Faizin Sebagai Ketua Umum PC PMII Gresik menegaskan kepada Kejaksaan dan Pemerintah supaya dipertegas kembali untuk mengawal
pembangunan-pembangunan yang ada di Kabupaten Gresik yang itu memakan anggaran
begitu besar alangkah baiknya dana tersebut dialokasikan kepada masyarakat
kelas menengah kebawah supaya Gresik terkesan masyarakat sejahtera bukan
terkesan Gresik megah.
Disambung
M. Syafi’i sebagai korlap aksi “masyarakat Gresik yang seharusnya merasakan
hidup sejahtera, hidup mapan, mapan sandang dang pangan. Karena, dana APBD di
kabupaten Gresik semakin meningkat yaitu kurang lebih 3,5 T(triliun) seharusnya
sudah bisa mengkafer semua masyarakat yang kurang mampu. (Syafik)


No comments:
Post a Comment