PMII GANDENG KAUM BURUH MENGGELAR AKSI TOLAK BBM
Gresik,21/11/14. Mahasiswa yang tergabung Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia PMII Gresik mengadakan aksi turun jalan untuk
serentak menolak atas kenaikan harga BBM yang mengakibatkan Rakyat kecil, Tani,
Sopir Angkot, dan Buruh, mengalami kesengsaraan sama halnya waktu Indonesia belum merdeka, Rakyat menangis,
menjerit histeris, di jajah oleh orang Belanda tapi, sekarang mau dikembalikan
lagi dengan menaikan harga BBM yang kemudian akan berdampak semua bahan pokok
ikut naik.
Dalam orasinya Bogel menyampaikan bahwa “dalam
pemerintahan Bapak Jokowi-Jusuf Kala tidak sesuai dengan janji-janji yang telah
ia lontarkan saat kampanye dulu yang katanya akan memihak kepada Rakyat miskin,
Rakyat kecil, namun semua itu tinggalah janji belaka yang ada hanyalah
penindasan, eksploitasi masyarakat”.
lanjut asroul Faizin selaku Ketua PC PMII Gresik
bahwa Jokowi-Jusuf Kala tidak jauh berbeda dimasa Pemerintahan Bapak Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) yang itu juga menaikan harga BBM, bahan pokok, dan
diselingi dana Bantuan Sekolah gratis (BOS) tapi, faktanya dari pihak Sekolah
masih menarik tarif biaya untuk Sekolah sekarang dibawah Pemerintahanya Bapak
Jokowi juga menaikan harga BBM dan diselingi dengan program Kartu Sehat, Kartu
Sejahtera namun, faktanya semua itu tidak mampu untuk mengakomodir seluruh Rakyat
miskin dan Rakyat kecil, kartu programnya Jokowi hanyalah sebagai abal-abalan
supaya rakyat menilai baik tapi, rakyat masih menyesal, gelisah, atas kenaikan
harga BBM.
Perwakilan buruh juga menyampaikan atas keluhanya
dalam aksi tersebut bahwa “Rakyat sebenarnya tidak sama sekali membutuhkan
sosok Presiden dan pemerintah jika kebijakan tidak memihak kepada Rakyat, dulu Pemerintah
mengeluarkan anggaran sebesar 4 M untuk pengadaan Mobil Dinas baru
tetapi, kenapa Pemerintah tidak mau menaikan gaji buruh menjadi 3,5 Juta.
Faisol selaku korlap aksi menegaskan bahwa kita
dan seluruh elemen masyarakat akan terus mengontrol terkait kebijakan yang
tidak pro dengan rakyat ini, kita akan mengadakan aliansi seluruh LSM, ORMAS,
OKP, dan Elemen Masyarakat untuk menolak atas kenaikan harga Bbm.
Aksi mahasiswa tersebut berjalan dengan lancar,
tidak ada kerusuhan dengan Aparat Keamanan yang berjaga di sekelilingnya namun,
apa bila harga BBM tidak segera di stabilkan kembali yang semestinya Mahasiswa
akan bertindak radikalis dan mau membuat gerakan sebesar-besarnya dengan PB
PMII. (syafik)