MAHASISWA JUGA BUTUH
PERHATIAN DARI DOSEN
Tatkala Dosen
masuk Kelas mereka, langsung duduk, mengucapkan salam, dan pelajaran langsung
dimulai. Dengan asiknya mereka menerangkan setiap mata pelajaran, ditambah
dengan gayanya yang khas masing-masing. Mata pelajaran diterangkan dengan panjang
lebar, dan rinci, sampai mereka lupa kepada Mahasiswa, Mahasiswa tidak dikasih kesempatan
waktu untuk bertanya. Padahal, jika mahasiswa tidak diberi waktu untuk
mengusulkan pertanyaan seperti halnya mereka mendengarkan omonganya dosen saja.
Jika ini diteruskan bagaimana seorang Mahasiswa
bisa maju, wawasanya bisa bertambah, dan menjadi seorang intelektual. Lebih
baik mata pelajaran diterangkan sedikit tetapi, Mahasiswa mampu mencerna apa
yang telah dilontarkan sama dosen.
Mahasiswa juga
harus diberi waktu untuk bertanya karena, apa bila Mahasiswa tidak diberi waktu
untuk bertanya, malahan membuat Mahasiswa bosan terhadap mata pelajaran.
Dosenpun juga
harus bisa memahami terhadap Mahasiswa, apa bila Dosen tidak mampu untuk
memahami Mahasiswa malahan, membuat mahasiswa tidak bisa berkembang, stagnan,
pancet, ngona-ngunu ae. mungkin setiap Dosen mempunyai paradigma
sendiri, seperti: “yang penting aku datang, absen, dan mengajar sesuai jadwal,
entah faham atau tidaknya bukan urusan saya”.
Kami tidak
menginginkan seperti itu, melainkan Dosen harus membimbing secara penuh,
mengawal atau menuntun Mahasiswa sampai tuntas sehingga, Mahasiswa datang tidak
hanya sekedar datang, duduk, pulang, tanpa membawa bekal ilmu yang telah Dosen lontarkan
barusan.
Dosen ibaratkan
orang tua Mahasiswa, atau sebagai Tuhanya Mahasiswa di Kampus. Jadi mengajarnya
Dosen seperti orang tua, bagaimana orang tua menuntun, mendidik anak-anaknya
supaya mereka mengerti dan bisa menjadi orang yang pintar, dan bisa berguna
bagi sesama.
Suara Perwakilan Mahasiswa Ekonomi

No comments:
Post a Comment