Sunday, October 19, 2014

SEPUTAR DESAKU



desaku yang sederhana, biasa-biasa saja , disekeliling desaku banyak sawah-sawah, yang selalu ditanami padi, kedelai, kacang tanah, jagung, dll. setiap tiga bulan sekali orang petani bersiap-siap memanen hasil dari tanamanya, dan setiap musim panen pasti harga-harga tanaman langsung turun drastis, kedelai yang dulunya 8000 perkilo kalau musim panen menjadi 3000/4000 perkilo, jagung yang biasanya 4500 perkilo kalau dimusim panen menjadi 2500 perkilo. aku merasa kasihan sama nasibnya orang-orang petani di desaku, mereka tertipu tatkala waktu panen. siapakah yang bermain didalam sana, karna waktu panen orang petani mau tidak mau ya harus menjual hasil panenya demi menyambung hidup. terkadang hasil dari panenya tidak seimbang sama biaya yang dikeluarkan, mulai dari tenaga, pupuk, dan merawat tanamanya tiap hari. desaku jalanya juga tidak pernah baik, padahal per-desa juga mendapatkan dana APBN, entah mengapa jalan di desaku tak pernah berkunjung baik, dimanakah dana itu, ataukah dana itu dipermainkan sama pegawai-pegawai atau pejabat-pejabat yang bersangkutan, seperti jalan yang ada di daerah purwodadi, panunggalan, jambon, jalan itu kayak sudah tidak layak lagi untuk dilewati, jalan yang banyak lubangnya, sudah retak parah, mengenaskan, padahal setiap ada calek mereka saling melontarkan janji, tawaran, bila aku jadi rakyat akan makmur, sejahtera , dan berjanji akan membangun jalan raya, namun semuanya hanya terucap dalam bibir manyun alias palsu. lebih baik sama-sama kompak tidak usah memilih caleg, atau capres dan cawapres bila ia tidak benar-benar menjamin rakyatnya.

No comments:

Post a Comment